Rabu, 16 Mei 2012

Kecerdasan Anak Tidak Terkait dengan Hasil Tes


Oleh ; Munif Chatib
Pernahkah kita sebagai guru atau orangtua terjebak dalam situasi seperti  di bawah ini. Dengan tangan gemetar, anak kita memberi secarik kertas hasil ulangan harian matematikanya. Gemetar dan mulai terisak, sebab dapat nilai 5. Bayangkan! Pasti banyak dari kita yang juga gemas dan mungkin ikut menangis melihat hasil kerja anak kita.

Ya Allah nak …ini tahun udah hampir 2010 matematika dapat 5? Sudah gak musim nak! Kalau kamu begini terus nanti kamu jadi apaaaaa!!!

Biasanya adegan selanjutnya adalah anak dengan pasrah terdiam menampung amarah orangtua baik bola salju bergulir. Bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan ‘pemukulan’

Saya sendiri heran, kejadian di atas ternyata masih banyak dialami oleh orangtua yang mempunyai background pendidikan yang lumayan tinggi, bahkan S2. Mengapa susah sekali memberi pemahaman kepada para orangtua bahwa kesuksesan dan kecerdasan anak kita sama sekali tidak terkait dengan hasil tes-tes standar. Mengapa tidak terkait?  Ada dua alasan yang perlu kita pahami.

Sekilas tentang Pendidikan Untuk Anak


 “(Menuntut) ilmu pada masa kecil ibarat mengukir di atas batu.”
(HR. Baihaqi dan Ath-Thabrani dalam Al Ausath)
             
              Penanaman ilmu pada masa anak-anak sangatlah penting, karena pada masa itu merupakan fase pembentukan kepribadian dan pembekalan ilmu kehidupan. Pada masa ini anak-anak masih murni dan bersih akal dan hatinya, masih kuat ingatannya, dan masih menyenangkan baginya untuk mempelajari segala sesuatu. Fase ini sangat menentukan, sehingga diibaratkan sebagai “mengukir di atas batu”, yang berarti ilmu yang diberikan akan sangat kokoh menancap dalam benak dan sanubari siswa yang selanjutnya akan dia jadikan pondasi dan bekal hidup di kelak  dewasa nanti.
                 Sehubungan dengan hal ini, Imam Al Ghazali seperti yang dikutip  oleh Langgulung (1985) dalam buku Pendidikan dan Peradaban Islam, pernah menyatakan: “Cara mendidik  anak termasuk  hal yang paling penting. Kanak-kanak merupakan amanah bagi ibu bapaknya. Hatinya yang suci bersih merupakan permata yang tak ternilai dan sederhana, luput dari segala ukiran dan gambaran. Tetapi ia dapat menerima segala macam ukiran dan condong kepada setiap yang diajarkan kepadanya. Jika ia dibiasakan dengan kebaikan, maka ia akan menjadi dewasa dan berbahagia di dunia dan akhirat, sedang ibu bapaknya dan guru-gurunya turut merasakan pahala dan ganjarannya. Jika dibiasakan berbuat jahat, maka ia akan sengsara dan binasa. Sedang tanggung jawab itu berada di pundak penanggung atau walinya”.

Rabu, 25 Januari 2012

Alloh Maha Pencipta (Al - Kholiq)

Ayo anak-anak, cari sebanyak-banyaknya ciptaan Alloh di sekitar kita
Asyik ... jalan-jalan ....


Dapat ustadz, ini ada sapi hehe ...

(Pendidikan Islam kelas 2 semester 2)

Selasa, 24 Januari 2012

Taqwa

Oleh Rezky charisma Nurrochim
(Kelas 2 tahun 2011/2012)

Wahai manusia
Bertaqwalah kepada Tuhanmu
Yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu
Adam
Dan Alloh menciptakan pasangannya
Hawa
Dari dirinya
Dan dari keduanya Alloh memperkembangbiakkan
Laki-laki dan perempuan yang banyak
Bertaqwalah kepada Alloh
Yang dengan namaNya kamu saling meminta
Dan peliharalah hubungan kekeluargaan
Sesungguhnya Alloh selalu menjadi dan mengawasimu

Kamis, 09 Juni 2011

Menerima Murid Baru


SD Integral Hidayatullah Palangka Raya Menerima murid baru ....


Informasi Pendaftaran
Pendaftaran angkatan 2011-2012 dibuka mulai
Tanggal 1 juni – 30  Juni 2011.
Waktu : Senin – Sabtu, Jam  08.00 – 11.00 WIB

Persyaratan Pendaftaran
1.      Mengisi formulir Pendaftaran
2.      Menyerahkan Foto Copy Akte Kelahiran
3.      Menyerahkan Foto Copy Ijazah TK
4.      Menyerahkan pas foto ukuran 3X4 = 3 lembar, 2X3 = 3 lembar
5.      Membayar biaya-biaya